Sabtu, 04 Agustus 2012

STRATEGI DAN SIKAP DALAM MENGHADAPI HAMBATAN YANG DIHADAPI


TUGAS UAS PERSONALITY DEVELOPMENT
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat UAS Jurusan Teknik Informatika

Oleh
Kelompok 1
Raimundo F. S. Sarmento (08201359)
Yayuk Tri Wahyuningsih (07201054)
 
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
ASIA MALANG
2012

 
PEMBAHASAN

Antisipasi Menghadapi Hambatan
A. Tujuan Umum :
Warga belajar dapat mengembangkan potensi-potensi dalam dirinya, baik secara eksternal maupun internal, serta rasa percaya diri dalam berintegrasi dengan lingkungannya.
B. Tujuan Khusus :
Warga belajar memiliki strategi dan sikap dalam menghadapi setiap hambatan yang dihadapinya.
C. Topik : Antisipasi Menghadapi Hambatan
1.Mengatasi Hambatan-hambatan Internal
     2. Sikap Menghadapi Kegagalan
3. Ciptakan Berbagai Skenario
4. Bertahan dengan Sikap Optimistis
5. Bangkit Kembali dan Lakukan yang Terbaik
D. Materi Pengajaran :
Mengatasi Hambatan-hambatan Internal
Untuk mencapai suatu tujuan, entah itu sukses dalam karir atau pekerjaan, studi, atau apapun itu, tidak tertutup kemungkinan kita akan menghadapi berbagai hambatan atau kesulitan, yang berasal dari eksternal maupun internal (psikologis). Hambatan yang kedua inilah yang terkadang justru lebih sulit diatasi, atau bahkan sulit dikenali. Kita sering konflik dengan  diri sendiri. Atau muncul keraguan bahkan pikiran-pikiran negatif yang membuat kita tidak berani melangkah. Karena itu, agar langkah kita semakin mantap dalam mencapai cita-cita ataupun tujuan kita, terlebih dahulu atasi hambatan-hambatan internal seperti berikut ini:
1. Rasa takut
Rasa takut bisa bermacam-macam. Takut ditolak, takut gagal, atau rasa takut yang tidak jelas, hanya sekedar takut. Jika Anda percaya bahwa Anda harus melakukan sesuatu secara sempurna atau tidak melakukan sama sekali, Anda akan memberikan tekanan yang besar pada diri Anda. Dengan kata lain, ketika Anda tidak merasa yakin Anda mampu mendapatkan yang terbaik dalam hal yang Anda lakukan, lebih baik Anda tidak melakukannya. Pemikiran seperti ini yang akan membuat Anda tidak bisa mencapai kesuksesan, karena Anda tidak memberi kesempatan kepada diri sendiri untuk sukses.
Untuk mengatasi rasa takut, mulailah dengan mengakui, ada rasa takut dalam diri Anda. Selama rasa takut itu ada di dalam alam bawah sadar Anda, rasa takut itu mempunyai kekuatan untuk melumpuhkan Anda. Kenali sumber-sumber keresahan Anda secara sadar, dengan begitu kekuatannya akan berkurang. Cobalah untuk berbicara dari hati ke hati dengan seorang teman, keluarga, ataupun terapis yang mengetahui bagaimana cara mengatasi hambatan emosionalnya sendiri.
2. Pikiran negatif
Pikiran Anda sendiri yang menyakitkan bisa menghambat Anda. Kita sering mengirimkan begitu banyak pesan negatif pada diri sendiri, seperti "Saya kurang pandai", "Saya tidak pernah bisa membuat keputusan yang baik" dan sebagainya. Nah, mulailah amati pikiran-pikiran negatif Anda dan tulis di buku catatan. Mintalah teman-teman dan kolega Anda untuk membahas setiap komentar kritis yang Anda buat tentang diri Anda sendiri untuk membantu Anda menjadi lebih sadar terhadap hal itu. Lalu analisa pesan-pesan tersebut. Apakah pesan itu benar adanya. Dengan memahami pesan-pesan tersebut, Anda akan mulai mengubah cara Anda berpikir dan bertindak. Berikutnya, ketika Anda gagal, jangan mencaci maki diri Anda sendiri. Lebih baik pikirkan penjelasan lain. Yang terpenting, ingatkan diri Anda bahwa untuk berubah diperlukan keberanian dan kegigihan. Dan bahwa Anda berani sekalipun hanya mencoba.
3. Rasa kewalahan
Atasi setiap tugas besar selangkah demi selangkah. Jangan biarkan kesulitan atau kebesaran itu mengintimidasi Anda. Dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian kecil yang bisa diselesaikan, akan mendatangkan beberapa kesuksesan. Dan Anda akan tergerak untuk bergerak maju.
4. Kebiasaan menunda
Menunda pekerjaan atau tugas adalah hambatan sukses terbesar dalam bidang apa saja. Dan Anda mungkin harus membayar mahal untuk akibat yang ditimbulkannya. Rasa takut mengerjakan suatu tugas menghabiskan lebih banyak waktu dan energi dibandingkan yang digunakan untuk menyelesaikan tugas itu.
Cobalah atur waktu Anda, dan cobalah untuk mengerjakannya secara nonstop untuk menyelesaikannya. Di akhir jam yang ditentukan Anda sudah melakukan kemajuan. Gunakan energi Anda untuk membakar hasrat dan keinginan untuk terus bergerak maju untuk memenuhi impian.
5. Kurang fokus
Kita mudah tergelincir jika tujuan yang akan dicapai  adalah beberapa bulan atau tahun yang akan datang. Oleh karena itu, ingatkan diri Anda akan tujuan Anda setiap hari. Dan lakukan setiap hari, bila tidak memungkinkan lakukan setiap minggu. Dengan cara ini, Anda akan tetap termotivasi dan membantu Anda mengatasi masalah atau kesulitan yang Anda hadapi sepanjang jalan yang Anda lalui. Saat Anda mencoba untuk mempelajari sesuatu hal baru, coba duduk dan bayangkan bagaimana kehidupan Anda pada tahun-tahun mendatang.
Penting juga untuk mengevaluasi ulang tujuan-tujuan Anda secara periodik. Adakalanya perjuangan keras Anda untuk bisa mencapai tujuan Anda kemungkinan tidak sesuai dengan rencana yang sudah Anda susun. Jika Anda ingin mengubahnya, jangan anggap itu sebagai menyerah kalah. Tapi sebagai bukti pertumbuhan pribadi Anda. Lalu persiapkan diri untuk mencapai tujuan baru yang lebih tepat atau cocok untuk Anda.

Sikap Menghadapi Kegagalan
Sering kali kita membayangkan dunia sekitar kita begitu sangat menakutkan. Kemudian imanijasi rasa takut itu menyebabkan diri kita defensif dan mengalami kegagalan. Bahkan kita meragukan keberhasilan kita. Dan keberhasilan yang pernah kita buat akan terlupakan. Pikiran tersebutlah yang akan mendukung kita akan mengalami kegagalan, dan juga akan memenuhi ramalan negatif diri kita.
Namun bila kita percaya diri kita akan jauh dari kegagalan. Dan bila kita menciptakan pengalaman yang positif dalam ingatan kita , maka kita akan dapat meningkatkan citra diri. Dengan cara ini, rasa takut yang menghantui kita akan memudar dan keyakinan diri akan semakin kuat.
Bila kita sanggup berhadapan dengan rasa takut, kita dapat membangun citra diri yang lebih kuat. Identitas diri akan berkembang sejalan dengan pertumbuhan pribadi dan kemampuan untuk mencapai sesuatu.

Berikut sikap lain dalam menghadapi kegagalan :
1. Mempunyai mental yang kuat ( positif atau negatif )
Menggambarkan kepada kita bagaimana sikap mental dapat membuat perbedaan. Saat orang lain mengalami kegagalan atau kehancuran orang yang mememiliki sikap mental positip akan mampu bertahan menjadi lebih baik, dan berhasil mencapai sukses.

Tidak ada jalan yang rata dan mudah untuk mencapai sukses yang sejati. Sukses yang sejati hanya dapat dicapai setelah kita melalui berbagai rintangan, kesulitan, bahkan kegagalan-kegagalan yang kesemuanya harus kita hadapi dengan sikap mental positif.

Saat menghadapi kesulitan, tak perluh kita buang waktu untuk mengeluh, hadapi dengan sikap mental pantang menyerah. Saat menghadapi kegagalan tak perlu kita buang waktu untuk menyesalinya, bangkit dan hadapi dengan sikap mental pasti bisa. Saat mendapat teguran atau hinaan tak perlu kita buang waktu untuk marah atau sakit hati, jadikan teguran atau hinaan ini sebagai pendorong untuk membuktikan bahwa kita mampu bekerja dengan lebih baik, bahkan menjadi yang terbaik.

Sikap mental negatif. Yang terpikir dalam benak “ Celaka benar nasibku ini. Habislah sudah hidupku.” Teguran ini menjadi beban baginya. Sikap mental positif yang terpikir dalam benak, “ Saya harus mengatasi segala kegagalan ini, dan membuktikan bahwa saya mampu dengan labih baik.” Teguran itu dijadikannya sebagai cambuk untuk menjalani roda kehidupan.

2. Mempunyai iman yang kuat
Kita harus mempunyai imam kepada Allah. Bila kita punya iman, maka hal negatif akan jauh dari kita, sebagai dampak dari menghadapi kegagalan itu, sehingga kita dapat mempunyai rasa untuk bangkit kembali dari keterpurukan.

3. Mempunyai rasa tanggung jawab pada diri kita sendiri
“ Saya harus kuat dan mampu bertahan agar dapat keluar dari penjara ini dalam keadaan hidup, karena ada tugas besar yang menanti.”

“ Saya tidak akan sanggup menahan siksaan seberat ini terus menerus.“

Akibatnya dari pemikiran mereka itu beberapa bulan kemudian banyak dari mereka yang mengalami gangguan jiwa, kematian, dan tersiksa batin.

Ciptakan Berbagai Skenario
Jalan menuju sukses akan terasa kurang menekan jiwa, jika kita memutuskan bahwa kegagalan hanyalah suatu pengalaman yang akan menghantarkan kita untuk mencoba berusaha lagi dengan pendekatan yang berbeda.

Setiap dari kita pastilah mempunyai cita-cita yang tinggi, namun kita tetap menghadapi dengan realitas yang tidak sepenuhnya mendukung dan mungkin sering menderita akan kegagalan dan penolakan dari orang lain. Meskipun tekad kita memaksa diri untuk tetap gigih berusaha namun citra diri kita bisa memudar akibat kelelahan dan sikap sinis orang lain.

Dalam perjalanannya, sering kali kita mengalami saat penuh amarah, stress, depresi, sebelum akhirnya kita berhasil mencapai tujuan.

Segala sesuatu yang terjadi memiliki hikmah. Orang yang dapat mengambil pelajaran adalah orang yang memiliki keteguhan dan kepercayaan diri untuk menjalani hidup masa depan yang lebih baik.

Kita tidak boleh mengijinkan kegelisahan, umpan balik negatif dan stress mendorong kita untuk melakukan kompromi dengan aspirasi kita. Apabila kita kecewa kita harus tetap berpegang teguh pada tujuan kita, sementara kita mengkaji kenyataan yang kita hadapi.

Jika kita menerima gagasan ini maka kita menumbuhkan semangat yang berbeda serta mencari berbagai strategi lain menuju tujuan. Tekad kita akan makin teguh dan kita tidak akan mudah kecewa atau marah akibat peristiwa yang dihadapi.
Pengalaman yang negatif tidak akan membingungkan kita, jika kita dapat mengantisipasinya sebagai bagian yang wajar dari suatu proses menuju keberhasilan. Ada 1001 cara jalan menuju Roma, demikian pepatah mengatakan. Demikian juga untuk mencapai, bisa dengan cara A. Apabila cara A tidak bisa di lakukan, kita punya cara B. Jika cara B juga sulit, kita punya cara C. Semakin banyak cara, kita telah mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi untuk mencapai tujuan.

Bertahan dengan Sikap Optimis
Dalam menjalani hidup ini tidak selama
nya lancar, dan terkadang hasil yang kita harapkan, tidak seperti yang kita inginkan. Bila kita mendapatkan hasil seperti yang kita harapkan, janganlah senang dulu. Karena setiap sesuatu yang kita jalani akan ada kelanjutan dan dampaknya. Dan bila kita mendapatkan hasil, tidak seperti yang diharapakan, kita tidak boleh larut dalam kesedihan, kekecewaan, kekesalan, dan stress, tetapi kita harus yakin bahwa dengan usaha yang benar, ulet dan sunggguh-sungguh akan terbuka jalan lebar untuk memperlancar usaha kita mencapai apa yang diinginkan.

Kita dapat melihat sekitar kita yang mengalami kegagalan dalam hidupnya. Kita perhatikan ada yang menjadi negatif tapi ada juga akan menjadi positif. Bila kita menemukkan yang positif kita dapat mencontohnya dan dapat menjadi acuan kita bila suatu saat kita menghadapai masalah yang sama dengannya. Namun bila kita menemukan yang negatif, janganlah kita mengikutinya. Namun janganlah juga langsung memvonis mereka. Karena dibalik hal negatif tersebut mereka punya alasan yang khusus.

Ingatlah bahwa porsi masalah yang kita hadapi tidaklah sama. Dan juga porsi dari ketahanan mental setiap individu tidaklah sama. Mungkin pernah dikatakana bila orang pintar maka mereka tidak akan terhambat dan mengalami kegagalan dalam hidup kita. Hal itu salah besar, karena kepintaran menjamin kita akan berhasil dalam hidup.

Kita memang harus bersikap optimis, namun janganlah terlalu berlebihan, karena roda kehidupan selalu berjalan. Adakalanya kita berada di atas , ada kalanya juga kita berada di bawah.

Bangkit Kembali dan Lakukan yang Terbaik
Tidak ada hal yang sangat luar biasa dalam kesuksesan seorang manusia. Banyak cara dan jalan yang dapat ditempuh untuk menempa potensi diri hingga titik maksimum. Harus menjadi prioritas dan dibangun dengan landasan hormat terhadapa indivudu. Kemitmen terhadap keunggulan dan ponolakan total terhadap keadaan yang tanggung dan setengah-setengah.

Waktu terus berjalan mengiringi kehidupan manusia malaju dari satu masa ke masa berikutnya. Menghadapi perubahan demi perubahan. Seiring dengan perjalanan waktu, selayaknya kita melakukan keanekaragaman aktivitas yang terbaik dalam menghadapi berbagai perubahan.

Pelajaran yang dapat diambil dari salah satu pengalaman sekitar kita, bahwa mengerahkan segala sesuatu yang terbaik tidak selalu berarti melakukan sesuatu yang paling kita mampu, dan tidak pernah berhenti melakukan lebih dari yang kita bisa. Hal yang paling penting adalah bagaimana memaksimalkan potensi yang demikian serta mengerjakan hal yang terbaik secara konsisten.
Kesimpulan
Roda kehidupan manusia di dunia ini harus berjalan tanpa berhenti. Suatu waktu manusia dapat berada dia atas, namun suatu saat juga dapat berada di bawah.

Ketahanan diri manusia masing-masing juga sangat berbeda. Ada yang tahan terhadap hambatan dan siksaan, namun ada juga yang mudah merengek dan menyerah pada suatu keadaan. Akibatnya dapat berdampak negatif dalam diri manusia.

Dari hal kedua di ataslah tulisan ini membahas tentang bagaimana cara bila manusia menghadapai hambatan dalan kehidupan, serta penjelasan masing-masing dari cara itu.
"Isi diluar tanggung jawab Ranah Umum"
Daftar Rujukan

Tabloid Aura. 9 Mei, 2012. Menaklukkan Hambatan Sukses.

motivasi menghadapi setiap hambatan  :http://www.google.co.id/search?q=motivasi+menghadapi+setiap+hambatan++youtube&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta

bangun dari sebuah kegagalan:   http://www.youtube.com/watch?v=Tx4i3QKFO90&feature=related


RELATED VIDEO SHOW THIS :


 

 untuk download file ppt  klik disini
 untuk download file ppt  klik disini












Selasa, 31 Juli 2012

TEORI TIPE KEPRIBADIAN KEIRSEY (TEMPERAMENT SORTER MODEL)


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pendidikan karakter saat ini dinilai sebagai salah satu upaya strategis untuk mengangkat bangsa Indonesia bangkit dari keterpurukan. Pendapat ini didasarkan pada kenyataan bahwa ketika bangsa Indonesia mengabaikan pendidikan dan pembangunan karakter bangsa, maka salah satu akibatnya ialah tidak adanya daya juang dan dorong dalam diri tiap anak bangsa yang mempersatukan pemerintah dan rakyat. Menyadari akan pentingnya pendidikan karakter itu pulalah, maka pada bidang kurikuler, melalui setiap mata kuliah yang diselenggarakan, STMIK ASIA Malang berusaha menanamkan semangat interpeunernya melalui metode inkulkasi (penanaman), yaitu melalui kesadaran bahwa setiap peserta didik mempunyai karakter yang berbeda-beda, sehingga cara belajar maupun tingkah laku yang dimiliki juga tergantung dari karakter masing-masing. Perbedaan ini oleh para ahli psikologi diyakini akibat perbedaan tipe kepribadian. Pada penelitian ini akan menggunakan penggolongan tipe kepribadian berdasar pada David Keirsey, yang membagi tipe kepribadian menjadi 4 tipe yaitu tipe Rational, Idealis, Artisan dan Guardian.


II.PEMBAHASAN
2.1 Teori tipe kepribadian Keirsey (Temperament Sorter Model)
Pada tahun 1984 David Keirsey, seorang professor dalam bidang psikologi dari California State University, menggolongkan kepribadian menjadi 4 tipe, yaitu guardian, artisan, rational dan idealist. Penggolongan ini didasarkan pada bagaimana seseorang memperoleh energinya (Extrovert atau Introvert), bagaimana seseorang mengambil informasi (Sensing atau Intuitive), bagaimana seseorang membuat keputusan (Thinking atau Feeling) dan bagaimana gaya dasar hidupnya (Judging atau Perceiving).
Interpretasi David Keirsey atas 4 Jenis Temperamen digambarkan oleh Montgomery dalam matriks 2x2, yang menunjukkan perspektif modern yang menarik dan sangat membantu jika anda ingin mencoba menggunakannya. Bisakah anda melihat diri anda, bercermin dari matriks di bawah ini?

terampil
berkata APA,
melakukan YG BERFUNGSI
rasional
berkata APA YG MUNGKIN,
melakukan YG BERFUNGSI
pelindung
berkata APA,
melakukan APA YG BENAR
idealis
berkata APA YG MUNGKIN,
melakukan APA YG BENAR

Berikut ini adalah gambaran dari ke empat tipe kepribadian, tersebut:
Tipe Temperamen
Gambaran Umum
Guardian
  • Lebih senang membicarakan hal-hal yang konkret. Lebih menyukai pembahasan berkaitan dengan sesuatu yang secara nyata memang ada di sekitar mereka. Alur pembicaraan tampak teratur, hanya akan berpindah topik jika hal itu memang berkaitan dengan apa yang dibicarakan sebelumnya.
  • Norma dan peraturan yang berlaku memiliki peranan penting, sehingga beranggapan selayaknyalah hidup dijalani dengan sikap kooperatif, patuh, taat, dan konform terhadap norma dan peraturan tersebut.
  • Mempercayai sosok otoritas, sehingga sering kali bertindak sebagai “garis” yang memastikan bahwa orang lain dan lingkungan mereka menjalankan norma dan peraturan sebagaimana mestinya.
Dalam Pekerjaaan:
  • Tertarik pada hal-hal yang membutuhkan keteraturan seperti pengelolaan logistik, administrasi dan pengarsipan, perawatan barang-barang material, pengawasan, dan sebagainya. Ingin menjaga segala sesuatu berjalan lancar sesuai peraturan atau prosedur. Kebanggaan mereka adalah ketika dianggap bisa diandalkan dan bisa dipercaya. Oleh karena itu jika ada yang harus dikerjakan, mereka berusaha keras menyelesaikannya. Pekerjaan yang disukai oleh individu Guardian biasanya adalah pekerjaan-pekerjaan yang jelas tata laksananya.

Idealist
  • Lebih banyak berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata abstrak dan perumpamaan. Lebih senang berbicara mengenai hal-hal yang tidak secara nyata dapat diamati, tetapi hanya dapat dibayangkan. Percaya bahwa dunia memuat banyak kemungkinan yang menunggu diwujudkan, dunia memuat banyak makna yang perlu dimengerti.
  • Biasanya memiliki intuisi yang tajam. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengerti perasaan serta pemikiran orang lain dan menarik hal-hal di luar sesuatu yang konkret. Biasanya peka terhadap simbol-simbol, tanda, atau “benang merah” antara satu hal dengan hal yang lain. Pada saat berkomunikasi, akan dengan mudah memindahkan satu topik pembicaraan ke topik lainnya
  • Sensitif terhadap perasaan orang. Kepedulian individu Idealist terhadap orang lain merupakan salah satu bentuk dari sikap altruistik (sikap suka menolong) yang mereka miliki. Karena mereka biasanya dapat memahami keadaan dan perasaan orang lain, mereka pun dapat membantu orang tersebut untuk mengatasi keadaan dan perasaan yang dialami.
Dalam Pekerjaaan:
  • Senang bekerjasama dengan orang lain. Sangat memperhatikan pengembangan pribadi dan juga ingin membantu orang lain agar dapat melakukan hal serupa. Meyakini bahwa untuk mencapai itu semua, kerjasama yang harmonis merupakan cara yang tepat untuk meraihnya. Oleh karena itu mereka sesuai untuk pekerjaan yang interaksi dengan orang lain. Kebanggaan mereka adalah apabila orang menganggapnya sebagai pribadi yang bersahabat, senang menolong, tulus, dan penuh perhatian.


Artisan
  • Cenderung menggunakan kata-kata yang konkret ketika berbicara atau menyampaikan pesan. Mereka biasanya berbicara mengenai sesuatu yang sedang terjadi saat itu juga dan tidak terlalu menyukai pembicaraan tentang sesuatu yang tidak tampak atau tidak nyata. Lebih mengutamakan cara-cara yang dipandang akan memberikan hasil dan bisa dikerjakan segera.
  • Tertarik terhadap apa yang terjadi di sini dan saat ini sehingga berusaha menikmati apa yang dimiliki sekarang. Akan berusaha mendapatkan sesuatu yang menyenangkan, terutama secara fisik. Kesenangan akan menimbulkan semangat. Seringkali mencari hal-hal yang menimbulkan stimulasi. Mudah merasa bosan.
  • Umumnya peka terhadap harmonisasi seperti kesesuaian warna-warna, kesesuaian alat musik tertentu untuk memunculkan keindahan sebuah lagu, dan sebagainya. Memiliki kepekaan untuk saling menyesuaikan berbagai unsur dari sesuatu untuk mendapatkan hasil yang paling indah/bagus. Jika perlu, mencari variasi cara/tindakan di luar yang biasa agar tujuan tercapai dan tidak membosankan.
Dalam Pekerjaaan:
  • Bekerja lebih optimal ketika harus melakukan sesuatu secara taktis. Cenderung mencari taktik yang paling tepat untuk digunakan dalam tiap situasi. Mencoba menemukan berbagai peluang, selalu mencari pendekatan yang paling tepat, dan melakukan tindakan yang memberikan keberhasilan dan keuntungan terbesar bagi mereka. Sesuai untuk pekerjaan yang bervariasi dan membutuhkan tindakan segara.

Rational
  • Senang berbicara dengan menggunakan bahasa yang abstrak. Lebih senang membahas mengenai apa yang ada di dalam benak mereka, dibandingkan apa yang mereka amati. Lebih berorientasi pada hal-hal yang logis. Individu ini cenderung berpikir secara deduktif, yaitu berpikir mengenai sesuatu hal yang sifatnya umum lalu menarik kesimpulan tentang hal-hal yang lebih khusus berdasarkan hal umum tersebut.
  • Percaya bahwa tidak ada suatu hal pun yang benar-benar tepat karena kemungkinan terjadinya kesalahan itu selalu ada. Oleh karena itulah, mempertanyakan suatu hal secara berulang menjadi sesuatu yang wajar dilakukan, sampai akhirnya menemukan tindakan pencegahan agar kesalahan itu tidak terjadi, atau justru menemukan solusi untuk mengatasi kesalahan itu.
  • Cenderung pragmatis dalam melihat sesuatu. Sesuatu akan memiliki nilai lebih jika dapat memberikan hasil yang maksimal namun dengan usaha yang minimal. Berusaha untuk tidak mengekspresikan perasaan dan menekannya dalam-dalam agar tidak mengganggu proses logika. Dampaknya, tidak jarang dianggap sebagai individu yang dingin dan tidak berperasaan, padahal sesungguhnya mereka hanya berusaha untuk rasional.
Dalam Pekerjaaan:
  • Mampu berpikir strategis, menemukan cara yang paling tepat agar tujuan dapat tercapai. Tertarik pada hal-hal sistematis, antara lain sistem yang terdapat pada mesin atau pada sistem sosial seperti pada organisasi atau masyarakat. Mereka cocok untuk bidang-bidang perancangan, seperti desain produk atau jasa, pengembangan teori atau prototip teknologi, merancang organisasi, atau rencana strategis. 

Melihat perbedaan yang ada pada keempat tipe temperamen di atas, jangan lantas anda mengkotak-kotakkan setiap individu yang anda temui. Memang setiap individu berbeda, namun antara satu individu dengan individu lain masih dapat berinteraksi beriringan. Keempat tipe individu tersebut di atas, (Guardian, Idealist, Artisan, dan Rational) bisa saling bersinergi. Mereka bisa saling mengisi kelemahan orang lain dengan menyumbangkan kelebihan yang mereka miliki. Untuk lebih jelasnya, lihat tabel berikut:

Guardian
Idealist
Artisan
Rational
Guardian
-
Individu Guardian membantu individu Idealist untuk lebih dapat menyadari bahwa dunia tidak selalu sempurna
Individu Guardian menjaga individu Artisan untuk lebih berhati-hati

Individu Guardian membantu individu Rational dengan cara menjaga konsistensi realitas

Idealist
Individu Idealist memberi antusiasme bagi individu Guardian
-
Individu Idealist membantu individu Artisan untuk berpikir lebih seksama
Individu Idealist membantu individu Rational untuk tetap manusiawi
Artisan
Individu Artisan membantu individu Guardian untuk lebih berpikir terbuka
Individu Artisan membantu individu Idealist untuk lebih berpikir terbuka
-
Individu Artisan membantu individu Rational untuk lebih berpikir terbuka
Rational
Individu Rational memberi individu Guardian pandangan-pandangan teoretik
Individu Rational membantu individu Idealist untuk lebih obyektif
Individu Rational mendorong individu Artisan untuk lebih produktif dalam hidup
-

Setelah mengenali keempat tipe temperamen, langkah pertama adalah menentukan apakah tipe temperamen yang anda miliki? Kemudian tentukan tipe temperamen orang-orang yang terlibat dalam keseharian anda. Terakhir, lihat apa yang bisa anda kontribusikan kepada tipe temperamen lain, dan ajak orang lain juga berkontribusi sesuai tipe temperamennya. Mudah bukan? Sekarang anda sudah bisa selangkah lebih maju. Tidak hanya anda telah mengetahui tipe-tipe individu yang ada, anda juga sudah bisa menjadikan perbedaan individu sebagai alat untuk bekerja bersama menghasilkan yang lebih baik.

III. KESIMPULAN
1.  Menurut David Keirsey tipe kepribadian digolongkan menjadi 4 tipe, yaitu guardian, artisan, rational dan idealist.
2. Antara satu individu dengan individu lain masih dapat berinteraksi beriringan. Keempat tipe individu tersebut di atas, (Guardian, Idealist, Artisan, dan Rational) bisa saling bersinergi. Mereka bisa saling mengisi kelemahan orang lain dengan menyumbangkan kelebihan yang mereka miliki.